IDUL QURBAN

  • PENGERTIAN QURBAN
Hasil gambar untuk sapiQurban berasal dari bahasa arab yang artinya "mendekat"
Adapun pengertian Qurban menurut agama yaitu, "Usaha pendekatan diri dari
seorang hamba kepada Penciptanya dengan jalan menyembelih binatang
ternak dan dilaksanakan dengan tuntunan, dalam rangka mencari ridla-Nya".
Dalam firman Allah surah Al-Hajj ayat 37 yang artinya"Daging-daging unta itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridlaan) Allah dan
tidak (pula) darahnya, tetapi taqwa dari pada kamulah yang dapat
mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya
kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah
khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik
. [QS. Al-Hajj : 37] "

  • TATA CARA PENYEMBELIHAN
*Dari Anas, ia berkata, Nabi SAW bersabda pada hari Nahr ('iedul Adlha),
"Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat 'ied, maka hendaklah ia
mengulangi". [Muttafaq 'alaih]. Dan bagi Bukhari : "Barangsiapa menyembelih
sebelum shalat, maka sesungguhnya ia hanya menyembelih untuk dirinya
sendiri (yakni tidak dinilai sebagai ibadah qurban), dan barangsiapa
menyembelih sesudah shalat maka sempurnalah ibadah sembelihannya dan
bersesuaianlah pelaksanaannya dengan sunnah kaum muslimin".
[HR. Bukhari
dari Al-Baraa', dalam Nailul Authar juz 5, hal. 140] 
*Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW menyembelih qurban dengan dua ekor
kibasy yang bagus dan bertanduk". Ia (Anas) berkata, "Saya melihat beliau
menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri. Dan saya melihat beliau
meletakkan kaki beliau diatas batang leher binatang itu”. Ia (Anas) berkata,
"Beliau membaca Basmalah dan bertakbir : Bismillaahi walloohu Akbar. (Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar)"
. [HR. Muslim juz 3, hal. 1557].
*Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : Aku shalat ‘Iedul Adlha bersama Rasulullah
SAW di mushalla. Setelah beliau selesai berkhutbah, lalu turun dari mimbar,
maka didatangkan seekor kibasy, lalu beliau menyembelihnya dengan tangan
beliau, dan beliau mengucapkan, “Bismillaahi walloohu Akbar, haadzaa
‘annii wa ‘amman lam yudlohhi min ummatii (Dengan nama Allah dan Allah
Maha Besar. (Qurban) ini dariku dan dari ummatku yang tidak berqurban)”. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 99, no. 2810]

*Dari ‘Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW menyuruh mengambilkan kambing
yang bertanduk, hitam kakinya, hitam perutnya, hitam sekeliling matanya. Lalu
kambing itu didatangkan untuk disembelih. Maka beliau SAW bersabda, “Hai
‘Aisyah, ambilkanlah pisau”. Beliau bersabda lagi, “Asahlah pisau itu dengan
batu”. Kemudian ‘Aisyah melaksanakannya. Kemudian beliau mengambil pisau
dan kambing tersebut, lalu membaringkannya untuk menyembelihnya. Beliau
membaca, “Bismillaahi Alloohumma taqobbal min Muhammadin wa aali
Muhammadin wa min ummati Muhammadin (Dengan nama Allah, ya Allah,
terimalah dari Muhammad, keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad)”.
Kemudian beliau menyembelihnya.
[HR. Muslim juz 3, hal. 1557]
  • SYARAT-SYARAT BINATANG QURBAN
 Binatang yang diperuntukkan qurban sepanjang tuntunan Rasulullah SAW
adalah : Unta, lembu, dan kambing. Dan kadar masing-masing berdasar
dhahir hadits/riwayat :
- 1 ekor kambing untuk seorang bersama ahli rumahnya.
- 1 ekor lembu untuk 7 orang beserta ahli rumahnya.
- 1 ekor unta untuk 7 - 10 orang dan ahli rumahnya.

*Dari Jabir bin ’Abdullah, ia berkata, “Kami menyembelih qurban bersama
Rasulullah SAW pada tahun Hudaibiyah, seekor unta untuk 7 orang dan seekor
lembu untuk 7 orang". [HR Muslim juz 2, hal. 955].

*Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Dulu kami pergi bersama Rasulullah SAW, lalu
tiba Hari Raya 'Iedul Adlha, maka kami menyembelih qurban seekor lembu
untuk tujuh orang dan seekor unta (ba'ir) untuk sepuluh orang
". [HR. Khamsah,
kecuali Abu Dawud].
*Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW menyembelih qurban dengan dua
kambing kibasy yang gemuk, besar, bertanduk yang dikebiri
. [HR. Ahmad,
dalam Nailul Authar juz 5, hal. 135]
*Dari Abu Rafi’ RA, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah berqurban dua ekor
kambing kibasy yang bagus yang dikebiri
”. [HR. Ahmad, dalam Nailul Authar
juz 5, hal. 135]

  • PEMBAGIAN DAGING QURBAN
Pembagian daging udlhiyah itu ialah sebagian untuk yang berqurban, sebagian
untuk dihadiahkan, dan sebagian diberikan kepada faqir miskin. Ibnu Abbas
ketika menerangkan sifat Nabi SAW ketika berqurban sebagai berikut :
*Dan beliau (Rasulullah SAW) memberi makan ahlul baitnya sepertiga, memberi
makan orang-orang faqir tetangganya sepertiga, dan beliau mensedekahkan
kepada para peminta sepertiga
. [Al-Mughni 3 : 582]

Daging udlhiyah (qurban) itu tidak boleh diberikan sebagai upah kepada yang
menyembelih. Di dalam hadits disebutkan :
*Dari 'Ali bin Abi Thalib RA, ia berkata, "Saya diperintahkan oleh Rasulullah
SAW untuk mengurus qurban-qurban dan supaya saya bagikan daging,
kulitnya dan pelananya kepada faqir miskin, dan tidak (boleh) saya memberikan
sesuatu sebagai upah dari padanya untuk orang yang menyembelih". [HR.
Bukhari dan Muslim, dalam Bulughul Maram
, no. 1379].
Daging qurban tidak boleh dijual,
*Dari Qatadah bin Nu’man, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Janganlah kalian
menjual daging-daging Hadyi (denda hajji) dan daging udlhiyah (qurban),
makanlah dan sedeqahkanlah dan manfaatkanlah kulitnya, dan janganlah
kalian menjualnya. Dan apabila kalian diberi dagingnya, maka makanlah jika
kalian mau”
. [HR. Ahmad 5 : 478, no. 16211]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tembung lan watake sengkalan

luk ,gregel, cengkok

cara maca macapat