CARA AMAN MEMBERSIHKAN ORGAN KEWANITAAN


Wanita tak disarankan menggunakan tisu setelah buang air kecil. lebih baik menyiapkan handuk kecil sendiri.

Saban kali ke kamar kecil, Citra selalu menyempatkan diri mengeringkan organ kewanitaannya dengan tisu kering. Bahkan saat ke luar rumah, tak jarang wanita 33 tahun ini menyiapkan tisu sendiri untuk berjaga-jaga jika di toilet yang ia masuki tak tersedia tisu. Alasan di balik penggunaan tisu kering sangat sederhana, yakni menghindari kelembapan akibat sisa-sisa air yang baru saja dipakai untuk membersihkan organ penting tersebut. Maklum, kelembapan berpotensi mengundang masalah, termasuk datangnya jamur yang bikin gatal dan tak nyaman.

“Kalau cairan pembersih khusus seperti yang banyak diiklankan, saya enggak pernah menggunakan,“ kata wartawati di sebuah stasiun televisi swasta ini. “Alhamdulillah, saya tidak punya masalah dengan organ kewanitaan,“ ujar Citra, menambahkan.

Kebiasaan menggunakan tisu kering yang tersedia di toilet milik perkantoran atau pusat-pusat perbelanjaan tentu bukan hanya dilakukan Citra. Banyak wanita melakukan kebiasaan yang sama. Adapun cairan pembersih khusus biasanya digunakan setelah kaum Hawa selesai mandi. Padahal, menurut Yasmina Ismail, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, kebiasaan seperti itu tak baik untuk kesehatan organ kewanitaan.

“Tisu terbuat dari serat yang rapuh dan mudah luruh, sehingga bisa menempel ke organ kewanitaan,“ kata dia, saat membahas masalah kesehatan organ kewanitaan di kantor Tempo, di Palmerah, Jakarta, Jumat lalu. Dalam waktu 4 jam, ia menambahkan, “Bagian tisu yang luruh atau rapuh tersebut bisa menjadi media yang baik bagi perkembangan jamur dan bakteri. Itu justru berbahaya bagi kesehatan organ kewanitaan.“

Tidak hanya sifat bahannya yang rapuh, tisu juga mengandung bahan kimia berupa pemutih. Bahan ini bisa bereaksi di dalam vagina, sehingga penggunaan yang terlalu sering berpotensi membahayakan organ tersebut. “Lebih baik mengeringkan organ kewanitaan dengan handuk,“ ujar Yasmina.

Handuk memiliki kelebihan, yakni seratnya yang tidak mudah luruh laiknya tisu. Karena itu, tidak ada salahnya bila perempuan membawa persediaan handuk kecil demi kebersihan organ kewanitaannya, meski harus diakui, kata Yasmina, “Membawa handuk kecil lebih dari satu cukup merepotkan.“

Selain kebiasaan menggunakan tisu setelah buang air kecil, kebiasaan menggunakan cairan pembersih vagina untuk membersihkan organ kewanitaan juga harus dihindari.
Maklum, menurut Yasmina, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah ihwal apakah cairan pembersih vagina tersebut higienis dan steril. “Yang cukup mengherankan, masih banyak yang iklan cairan pembersih vagina yang mengaku higienis dan steril,“ ujarnya.

Menurut dia, bahan kimiawi yang terkandung dalam cairan pembersih vagina juga tak seluruhnya dicantumkan dalam kemasan. Padahal ada beberapa zat, seperti pewarna dan pewangi, yang menurut Yasmina justru tidak baik bagi kesehatan. “Satu zat kimiawi yang pasti dicantumkan cairan pembersih vagina adalah povidone iodine. Lalu sisanya apa, kita tidak tahu,“ ujar Yasmina.

Agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari, ia menganjurkan agar perempuan tidak menggunakan cairan pembersih vagina. Apalagi, keseimbangan asam-basa antara cairan pembersih dan vagina sangat berbeda. “Keasaman vagina 3, sedangkan cairan pembersih itu bukan asam, melainkan basa. PHnya bisa sampai 7,“ ujar Yasmina.

Dengan keadaan asam-basa yang jauh berbeda ini, cairan pembersih tidak akan membersihkan bakteri dengan baik. Cairan itu justru menghilangkan sel berguna yang ada di dalam organ kewanitaan. Lalu apa langkah terbaik untuk membersihkan organ kewanitaan? “Cukup bersihkan dengan air bersih saat mandi atau sehabis buang air,“ ujarnya.

Selain air, pembersih organ kewanitaan yang paling aman, kata Yasmina, adalah pembersih alami yang berasal dari daun sirih. Rebusan air daun sirih sangat ampuh untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di organ kewanitaan. “Rebusan daun sirih adalah antibiotik alami yang paling dianjurkan saat ini,“ ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tembung lan watake sengkalan

luk ,gregel, cengkok

cara maca macapat